Langkah-Langkah Dalam Me-review Sebuah Buku
Bagaimana cara langkah-langkah dalam me-review sebuah buku yang tepat dan mengganjal!?.. Apa yang perlu kita persiapkan ketika ingin mereview sebuah buku!?.. Seperti kata bang Haji Oma, "Begadang boleh saja, asal ada artinya". Nah, artinya ketika kita akan mereview sebuah buku, kita tentu harus punya bukunya dulu dong sebagai bahan atau objek yang akan kita review, maka selanjutnya ikuti saja langkah-langkah seperti di bawah ini. Okelah, langsung aja!
***
1. Memilih
dan Membaca Buku
Fokus
dalam salah satu genre buku akan mengasah tulisan review kita
semakin apik. Ilmu yang kita miliki dapat memperkaya sudut pandang tulisan.
Misalnya, saya kuliah di jurusan komunikasi, review buku saya sisipkan
keilmuan tentang teori komunikasi. Atau bisa juga pengetahuan tentang hobi.
Misalnya, teman saya membuat review film tentang sepeda, karena dia hobi
bersepeda, maka review-nya kaya akan pengetahuan.
Bacalah
dengan saksama dan sampai selesai. Bila perlu mencatat hal-hal penting seperti
kutipan bagus, pemikiran mendalam penulis atau kesalahan penulisan. Saya
sarankan siapkan buku khusus, jangan sampai mencorat-coret atau melipat buku.
Bukan
sekadar membaca tapi lakukanlah pembacaan, Ini yang membedakan antara pembaca
biasa dan reviewer buku. Pembacaan, menurut saya, adalah sudut pandang
reviewer dalam melihat karya.
Saya
suka gemas sendiri kalau menemukan review yang mencantumkan
kalimat-kalimat begini:
Buku
ini memberi angin segar bagi dunia literasi.
Atau,
Buku
ini jelek.
Buku
ini bagus.
Alangkah baiknya jika
reviewer memberi alasan yang jelas kenapa buku ini jelek atau bagus. Dalam
setiap buku, penulis dituntut untuk memberi motivasi pada karakternya atau
logika cerita dalam alur, maka sebagai reviewer, kamu juga harus
melakukan pandangan yang tidak asal-asalan.
2. Pilih Buku Baru
Ingin
review kamu dimuat di media massa? Pilihlah buku-buku baru. Masyarakat
tentu lebih membutuhkan informasi buku baru ketimbang yang lama. Buku lama bisa
jadi sudah banyak yang me-review. Tapi jika ingin dipublikasikan di blog
pribadi, tidak ada salahnya me-review buku lama. Hitung-hitung berlatih
membuat review.
3. Menuliskan
Anatomi Buku
Ini
adalah informasi wajib dalam membuat review buku. Formatnya seperti ini:
Judul
Karya Review
Cover
Judul
Buku :
Penulis
:
ISBN
:
Penerbit
:
Editor
/Penyelaras Kata :
Desain
cover :
Layout
isi :
Tanggal
Terbit :
Harga
:
Tebal
:
Blurb:
Ringkasan
buku
Isi
Penutup
Catatan:
a) Judul
Banyak judul review seperti ini:
Review Buku Novel A.
Buatlah judul yang menarik dan
provokatif. Menerbitkan orang lain untuk membaca.
b) Ringkasan
Buku
Garis besar cerita dari buku, usahakan
jangan spoiler. Pembaca buku suka sesuatu yang mengejutkan. Atau penulis
memang ingin membuat twist. Simpanlah amunisi penulis ini.
c) Isi
Mengulas
dan memberikan penilaian terhadap buku tersebut. Mulai dari yang bersifat fisik
seperti kaver, pemilihan kertas, atau layout. Kemudian masuk ke
pembahasan substansi isinya. Bisa juga membandingkan dengan buku lain yang
mirip atau se-genre. Bahaslah kelebihan, kekurangan dan manfaat buku
tersebut.
Mengkoreksi
EYD, logika cerita, pengakteran, dan terpenting adalah sikap dan penilaian reviewer
terhadap buku tersebut.
Yons
Achmad, Humas FLP Pusat, mengatakan, Salah satu fungsi utama seorang reviewer
yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah buku.
Selalu saja ada yang bilang begini: Bisanya
cuma ngritik, kayak tulisannya udah bagus aja!
Jangan takut mengkritik suatu buku.
Kamu mungkin bukan seorang kritikus handal, tapi menjadi reviewer
adalalah salah satu langkah menjadi kritikus. Apalagi kalau sampai review
kamu dimuat di media.
Kritikus teater bukan berarti seorang aktor
atau sutradara. Seorang kritikus film bukan berarti sineas. Kritikus
dibutuhkan, karena kritikus bisa melihat karya penulis lebih objektif.
Jangan khawatir, penulis yang baik,
tahu mana kritik atau masukan yang membangun dan yang hanya nyinyir saja.
Makanya saya tulis di atas, jika penulis dituntut membuat logika cerita yang
benar dalam bukunya, maka sebagai reviewer buatlah tulisan yang
sama-sama berlogika.
Tips: Biasanya, saya membuka isi review dengan
sesuatu yang menggelitik. Pemikiran penulis yang membuat saya merenung.
Renungan itu menjadi pertanyaan yang kemudian baru terjawab setelah saya
menamatkan buku. Atau sama sekali tidak mendapat jawaban.
Tulislah kelebihan buku tersebut
terlebih dulu, baru tulis kekurangannya. Orang cenderung akan bersikap positif
jika memulai sesuatu dengan positif juga, begitu pula sebaliknya.
d) Penutup
Berikan kesimpulan dari hasil analisis
kita terhadap buku itu. Jika dimulai dengan pertanyaan, maka penutup adalah
jawabannya. Boleh juga memberi rating. Tergantung kerativitas reviewer.
4. Panjang Review
Perkirakan
panjang review buku, sesuaikan dengan ruang media yang kamu pilih untuk
mempublikasikannya. Jika ingin dimuat di media massa ikuti syarat jumlah
halaman dari media yang bersangkutan.
Semoga
artikel ini sangat bermanfaat, maka berterimakasihlah dan selamat me-review buku!
Menarik mang! Banyakin nulis dong! Biar gue jadi lopernya
ReplyDelete